Krisis ekonomi kini mulai kembali terasa pasang naik. Apa sesungguhnya akar dari krisis demi krisis yang terjadi berulang-ulang terus-menerus itu?
Film karya John Pilger The New Rulers of the World (2001) ini bercerita tentang globalisasi yang didesain menguntungkan negara-negara maju, dengan tema sentral tentang buruh dan utang luar negeri. Pilger menyorot Indonesia, sebuah negara yang menjadi anak emas kapitalisme dunia sejak naiknya Soeharto dengan menumbangkan Soekarno, sampai kolapsnya ekonomi dunia yang melahirkan krisis ekonomi pada tahun 1998.
Diceritakan dengan sangat gamblang perbedaan yang sangat kontras antara kondisi buruh-buruh pabrik di Indonesia yang mengenaskan yang bekerja untuk perusahaan multinasional, dan keuntungan yang sangat besar yang diraih oleh perusahaan dan distributor negara-negara maju.
Kapitalisme ini begitu kejamnya dalam melakukan eksploitasi dan dehumanisani terhadap para pekerja. Upah rendah serta jam kerja yang melebihi batas telah menjadi makanan sehari-hari kaum buruh yang bekerja pada industri-industri milik asing tersebut. Globalisasi yang digadang-gadang akan memajukan ekonomi negara dan memberikan manfaat baik masyarakat ternyata malah memberikan penderitaan bagi negara-negara berkembang. Si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin.
Sekelompok kecil orang-orang kaya yang berkuasa ternyata lebih kaya dibandingkan keseluruhan penduduk Afrika. Hanya dengan 200 perusahaan, seperempat kegiatan ekonomi dunia sudah dapat dikuasai. General Motors lebih besar dibanding Denmark. Ford lebih besar dibanding Afrika Selatan. Laki-laki superkaya seperti Bill Gates memiliki kekayaan yang lebih besar daripada seluruh Afrika.
Mengenai utang luar negeri yang diberikan pada rezim Soeharto, John Pilger melakukan wawancara langsung dengan petinggi IMF dan World Bank mempertanyakan alasan lembaga keuangan tersebut tetap memberikan pinjaman kepada rezim yang korup dan dengan mekanisme yang tidak transparan. World Bank dan negara-negara kreditor mengambil keuntungan dari hubungan yang tidak transparan tersebut melalui proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan multinasional dari negara asal masing-masing.
Eksploitasi kelas pekerja dengan masuknya aliansi korporasi multinasional diawali dengan kekejaman rezim orde baru Soeharto yang didukung Amerika Serikat/CIA. WTO, IMF, dan World Bank berhasil masuk ke Indonesia karena andil besar Soeharto setelah melakukan tragedi kemanusiaan yang sangat biadab pada tahun 1965-66. Pembantaian satu sampai tiga juta orang pendukung Partai Komunis Indonesia dan Presiden Soekarno.
Sejak tumbangnya Soekarno, ditumpasnya PKI, dan dihancurleburkannya gerakan-gerakan rakyat saat itu, Indonesia tidak lagi menjadi negeri yang berdikari secara ekonomi dan berdaulat secara politik. Rakyat sudah tidak lagi berkuasa atas dirinya sendiri. [S]