Hasil Laut

Menuju Poros Maritim, Tak Biru Lagi Lautku!

laut

Indonesia terbentuk atas bersatunya bangsa-bangsa dan pulau-pulau (±17 ribu pulau) yang pernah dijajah Belanda. Pasal 1 UUD 1945 menyebut “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.” Lautan meliputi 75% total wilayah Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer. Merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.

Sebagai kesatuan, laut bukan sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu. Tapi laut tidak menjadi prioritas utama rezim Soeharto sampai SBY. Kontribusi sektor laut terhadap PBD hanya sekitar 20%. Kesadaran maritim masih lemah. Padahal, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Thailand, kontribusi sektor lautnya sudah mencapai 30% dari PBD.

Rezim Jokowi – JK mempunyai program mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tapi daerah pesisir belum mendapat perhatian khusus. Perusahaan asing masih merampok kekayaan laut Indonesia dan mengekspoitasi pesisir pantai.

Mayoritas masyarakat pesisir berada dalam garis kemiskinan. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan sekitar 7,87 juta masyarakat pesisir miskin. Nelayan miskin tersebar di 10.640 desa nelayan di pesisir. Jumlah nelayan miskin itu di atas 25% dari total penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan (BPS, 2010).

Sumber gambar: wikipedia

Tentang Penulis

Membunuh Indonesia

Membunuh Indonesia

Redaksi Membunuh Indonesia mengumpulkan, mengarsipkan, dan memproduksi konten berupa artikel, dokumen, kajian ilmiah, dan sebagainya yang berkaitan dengan topik-topik ancaman kedaulatan ekonomi politik nasional.

Tinggalkan komentar